Jumat, 28 Maret 2008

Sebuah pesan dari George Carlin

Diambil dari mailing list forest_gam (forest_gam@yahoogroups.com)

Betapa sebuah peristiwa mengharukan dapat membuat perbedaan dalam kehidupan seseorang. Bukankah luar biasa bahwa GEORGE CARLIN –
komedian di tahun 70an dan 80an (istrinya baru-baru ini meninggal) dapat menulis sesuatu yang sangat menyentuh dan baik.

Sebuah pesan indah dari George Carlin:

  1. Paradoks dalam zaman di masa hidup kita adalah bahwa kita memiliki gedung gedung yang lebih tinggi tetapi kesabaran yang pendek, jalan bebas hambatan yang lebih lebar tetapi sudut pandang yang lebih sempit.
  2. Kita mengeluarkan uang lebih banyak, tetapi memiliki lebih sedikit; kita membeli lebih banyak, tetapi menikmati lebih sedikit.
  3. Kita memiliki rumah yang lebih besar dan keluarga yang lebih kecil, lebih nyaman, tetapi waktu yang lebih sedikit.
  4. Kita memiliki lebih banyak gelar, tetapi logika yang lebih sedikit; lebih banyak pengetahuan, tetapi penilaian yang lebih sedikit; lebih banyak ahli, tetapi lebih banyak masalah; lebih banyak obat-obatan, tetapi kesehatan yang lebih sedikit.
  5. Kita minum dan merokok terlalu banyak, meluangkan waktu dengan terlalu ceroboh, tertawa terlalu sedikit, menyetir terlalu cepat, marah terlalu besar, tidur terlalu larut, bangun terlalu lelah, membaca terlalu sedikit, menonton TV terlalu banyak, dan berdoa terlalu jarang.
  6. Kita telah melipatgandakan barang milik kita, tetapi mengurangi nilai kita.
  7. Kita terlalu banyak berbicara, terlalu jarang mencintai, dan terlalu sering membenci. Kita telah belajar bagaimana mencari uang, tetapi bukan kehidupan.
  8. Kita telah menambah tahun-tahun dalam hidup kita, tetapi bukan kehidupan dalam tahun tahun tersebut.
  9. Kita telah mencapai bulan, tetapi memiliki masalah dalam menyeberang jalan dan menemui tetangga baru.
  10. Kita telah mengalahkan luar angkasa, tetapi bukan dalam diri kita.
  11. Kita telah melakukan hal-hal besar, tetapi bukan hal-hal yang lebih baik.
  12. Kita telah membersihkan udara, tetapi mengotori sang jiwa.
  13. Kita telah mengalahkan atom, tetapi bukan rasa diskriminasi.
  14. Kita menulis lebih banyak, tetapi mempelajari lebih sedikit. Kita berencana lebih banyak, tetapi mencapai lebih sedikit.
  15. Kita telah belajar untuk terburu-buru, tetapi bukan menunggu. Kita membuat lebih banyak komputer untuk menampung lebih banyak informasi, menghasilkan fotocopy yang lebih banyak, tetapi kita berkomunikasi semakin lebih sedikit.
  16. Ini adalah zaman dimana makanan siap saji dan pencernaan yang lambat, orang besar dengan karakter yang kecil, keuntungan yang tinggi dan hubungan yang renggang.
  17. Ini adalah zaman dimana ada dua penghasilan tetapi lebih banyak perceraian, rumah yang lebih mewah tetapi keluarga yang berantakan.
  18. Ini adalah zaman dimana perjalanan dibuat singkat, popok sekali pakai buang, moralitas yang mudah dibuang, hubungan satu malam, berat badan berlebihan, dan pil-pil yang melakukan segalanya dari menceriakan, menenangkan, sampai membunuh.
  19. Ini adalah zaman dimana banyak barang di etalase showroom dan tak ada stok dalam ruang persediaan. Zaman dimana teknologi dapat menyampaikan surat ini kepada Anda, dan zaman dimana Anda dapat memilih apakah Anda akan berbagi renungan ini, atau hanya tekan “hapus”…
  20. Ingatlah, luangkan lebih banyak waktu dengan orang yang Anda kasihi, karena mereka tidak akan ada selamanya.
  21. Ingatlah, ucapkan kata yang baik kepada orang yang memandang Anda dengan ketakutan, karena si kecil tersebut akan segera tumbuh besar dan meninggalkan Anda.
  22. Ingatlah, beri pelukan hangat kepada orang di sisi Anda, karena itulah satu-satunya harta yang dapat Anda berikan dengan hati dan tidak membutuhkan biaya.
  23. Ingatlah, katakan “saya menyayangimu” kepada pasangan Anda dan orang yang Anda kasihi, tetapi dengan penuh makna. Ciuman dan pelukan akan memperbaiki luka ketika dilakukan dari lubuk hati yang paling dalam.
  24. Ingatlah, bergandeng tangan dan nikmati saat itu karena suatu hari orang tersebut tidak akan ada lagi.
  25. Berikan waktu untuk mencintai, berikan waktu untuk berbicara! Dan berikan waktu untuk berbagi pikiran-pikiran yang berharga di benak Anda.

    DAN INGATLAH SELALU:
    Hidup tidak diukur oleh jumlah nafas kita,
    tetapi oleh saat-saat yang menghabiskan nafas
    kita.



Kamis, 27 Maret 2008

curhat aja

Semalam saya disms sama sepupu saya ka Temy di Flores, trus saya telpon dia, dan jadilah kita ngobrol panjang lebar tentang banyak hal dan banyak cerita.
Dulu waktu masa-masa kulah di Jogja, kita hidup sekost, kita nyewa dua kamar tapi tidurnya cuman di satu kamar, di kamarku, trus kamar satunya lagi dipake cuman buat nyimpan barang-barang dan kalo lagi butuh ketenangan sendiri.
Ada banyak suka dan tak kurang duka yang terlewati oleh kami berdua. sampe saling nungguin di muka kamar mandi umum kalo lagi kebelet tengah malam :) Hei..saya kangenin semuanya. Sudah sangat lama kami berdua tidak bertemu, ka temy sendiri sekarang sudah menikah. Terakhir ketemu waktu saya cuti ke jakarta tahun 2006. sekarang ka Temy dan suaminya sudah pulang dan menetap di Bajo, Flores.
Dia ngajak saya pulang Flores, usaha disana, dia mulai menggoda saya dengan titik kelemahan saya: orang tua.Dia cerita bapa dan mama di rumah sudah sangat jauh lebih tua dibandingkan dulu waktu saya pulang tahun 2004 dan mereka sangat mengharapkan saya bisa pulang ke rumah nyari kerja di sana.Well..terus terang saya jadi sedikit tercekat, kalau dipikir juga sebenarnya kenapa sampai saat ini saya masih juga betah tinggal disini?? setelah sedikit terdiam, ini mungkin menjadi alasannya :bla..bla..bla (di dalam hati saja..)
Memikirkan ini membuat semalam harus sering balik kiri-kanan posisi tidurnya, sulit memaksa pikiran terlelap. Kesimpulannya bahwa saya hanya butuh sedikit lagi waktu, setidaknya dalam beberapa bulan ke depan. Dari kemarin2 juga saya sudah menargetkan untuk menetap disini sampai akhir tahun ini, saya mau ngelewatin natal tahun ini di rumah, permasalahan nanti betah atau tidak untuk terus menetap di ruteng, akan saya jalanin dulu nanti disana. Kalo emang gak betah, saya bisa nyari kerja lagi di tempat lain atau mungkin ngelanjutin sekolah. Yang pasti saya akan pulang dalam tahun ini, saya ingin membagi waktu saya bersama keluarga, setelah sekian lama berjalan dan saya ingin istirahat walau mungkin hanya untuk sejenak. Ruteng...saya janji saya akan pulang tahun ini.

Disaat Kesesakan

Senin, 24 Maret 2008

My Easter

Happy Easter...
Sampe jebol pulsa gw, baik yang simpati maupun yang mentari dua2nya jebolllll..!!
Gara2 sms dan nelpon temen dan keluarga buat ngucapin selamat Paskah.
Tapi Gak apa2, gw gak menyesal kok, karena gw begitu senang dan gembira dan gw mau membagi kebahagiaan itu dengan orang2 yang gw sayangin.
Dia mau mati buat gw dan Dia tidak hanya mati tapi kemudian bangkit dan mengalahkan kematian..
Paskah gw berlangsung sedikit berbeda. Hari kamis dan Jumat gw di Amurang Minahasa Selatan. Paskahnya pulang lagi ke Manado. Waktu di Gereja gw sangat terharu dengan lagu yang dinyanyikan paduan suara, judulnya : Give Thanks

Give thanks to the Holy One
Give thanks with a greatfull heart
Give thanks because He’s given Jesus Christ His Son
And now let the weak say I’m strong
Let the poor say I’m rich
Because of what the Lord has done for us
Give thanks

Selasa, 18 Maret 2008

Hari Raya Paska

Syallom…
Hari raya PASKAH atau Easter Day merupakan peringatan tahunan yang dilakukan umat Kristiani di seluruh dunia untuk memperingati kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Kita merayakan Paskah pada tanggal yang berbeda-beda dari tahun ke tahun, antara tanggal 22 Maret-25 April, berbeda dengan Natal yang kita rayakan setiap tanggal 25 Desember. Mengapa perayaan paskah tidak mempunyai tanggal yang tetap seperti Natal???

Perayaan Passover dan Peristiwa Penyaliban Yesus
Sejarah Paskah sangat terkait erat dengan perayaan Passover (Paskah Yahudi) dan Musim Semi. Kata Paskah sendiri diyakini berasal dari Pesach (Passover). Passover merupakan festival tahunan kaum Yahudi yang dirayakan selama delapan hari untuk memperingati hari keluarnya kaum Israel dari Mesir melewati Laut Merah dibawah pimpinan Nabi Musa. Dalam penanggalan Yahudi, Passover diperingati dari tanggal 14-22 pada bulan Nisan yang merupakan bulan ke-7 dalam Penanggalan Lunisolar Yahudi. Dalam penanggalan Surya yang kita pakai sekarang, bulan Nisan terjadi antara bulan Maret dan April di mana waktu ketika matahari berada di titik musim semi (Vernal Equinok).
Vernal Equinok merupakan salah satu titik perpotongan antara bidang orbit Bumi (ekliptika) dengan bidang ekuator Bumi. Titik potong lainnya disebut Autumnal Equinok atau titik Musim Gugur. Dalam Penanggalan Surya, matahari berada pada titik Vernal Equinok pada sekitar tanggal 21 Maret, saat itu matahari mempunyai deklinasi sebesar 0. Fenomena ini menandakan permulaan musim semi (hari pertama musim semi) bagi Bumi belahan utara dan musim gugur bagi Bumi belahan selatan.
Menjelang perayaan Passover, Yesus untuk terakhir kalinya memasuki kota Jerussalem pada hari Minggu (Perayaan Minggu Palma). Pada hari Selasa, Yesus menjelaskan kepada murid-muridnya tentang tanda-tanda akan kedatangan keduaNya (second coming). Pada hari Rabu ketika Yesus berada di Betani, seorang wanita meminyaki kepalanya. Yesus menginterpretasikan sebagai sebuah tanda dari akhir perjalanan hidupnya (Matius 26:6-13; Markus 14:3-9). Pada Kamis, Yesus menikmati santap malam Passover bersama-sama dengan murid-muridnya yang sekaligus merupakan santap malam terakhirnya (Perayaan Kamis Putih). Hal ini menunjukkan bahwa malam itu sudah tanggal 14 Nisan di mana perayaan Passover dimulai. Keesokan harinya, pada hari Jumat, Yesus ditangkap dan disalib di Golgotha. Dari runtutan kejadian tersebut dapat dipahami bahwa penyaliban terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Nisan. Dalam penanggalan Lunisolar Yahudi, pergantian hari terjadi ketika matahari tenggelam sehingga santap malam terakhir dan penyaliban terjadi pada hari dan tanggal yang sama yaitu Jumat tanggal 14 bulan Nisan. Dalam penanggalan yang didasarkan pada siklus penampakan bulan, tanggal 14 menandakan bulan sudah mencapai fase purnama. Awal bulan dalam penanggalan Yahudi mirip dengan penanggalan Babilonia dan penanggalan Hijriah (Islam) saat ini, yaitu ditandai dengan penampakan sabit bulan yang disebut hilal.
Berdasarkan kriteria visibilitas hilal dalam kurun waktu 10 tahun dari 25M - 35M untuk wilayah Jerussalem, diketahui bahwa tanggal 14 Nisan yang bertepatan dengan hari Jumat terjadi pada tahun 26M, 29M dan 33M. Untuk menentukan tahun mana yang paling tepat tentunya diperlukan beberapa informasi Astronomi lainnya. Apakah ketika tanggal 14 Nisan matahari sudah berada di titik Vernal Equinok? Jika jawabnya ya, maka kemungkinannya menjadi tinggal tahun 26M dan tahun 33M, jika sebaliknya, maka hanya ada satu kemungkinan, yaitu tahun 29M.
Sejarawan mencoba merunut kejadian Paskah dengan mengkaitkannya dengan peristiwa pemberontakan pada zaman Kaisar Tiberus yang dilakukan oleh Lucius Aelius Sejanus. Pemberontakan Sejanus diyakini terjadi sebelum peristiwa penyaliban terjadi. Dan diketahui bahwa pemberontakan tersebut terjadi pada tahun 31 M. Dengan melihat keterkaitan tersebut dapat disimpulkan bahwa penyaliban di bukit Golgotha terjadi pada tanggal 14 Nisan bertepatan dengan tanggal 3 April 33M. Kesimpulan ini akan lebih pasti jika informasi musim semi ketika itu diketahui.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa Peristiwa penyaliban Yesus terjadi pada tanggal 14 Nisan atau tanggal 3 April 33 M yang bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi dan musim semi.
Perayaan Paskah Oleh Jemaat Pertama
Bagi gereja mula-mula, setiap hari Minggu adalah hari Paskah, karena pada hari Minggulah Yesus bangkit dari kematian. Baru pada abad ke-2 , mulai ada jemaat-jemaat Kristen yang mengkhususkan hari Minggu tertentu untuk dirayakan sebagai hari Paskah setahun sekali. Namun, hal ini pun menimbulkan kebingungan. Hari Minggu yang mana yang dipilih sebagai hari Paskah? Terhadap hal ini, ada perbedaan yang muncul. Jemaat Kristen asal Yahudi berpendapat bahwa hari Paskah sebaiknya ditetapkan sama seperti Paskah Yahudi (Perayaan Passover), yaitu hari ke-14 bulan Nissan. Artinya, Paskah itu bisa jatuh pada hari apa saja. Sementara itu, jemaat Kristen yang berasal dari bangsa-bangsa lain berpendapat bahwa Paskah sebaiknya dirayakan pada hari Minggu. Untuk menjembatani perbedaan pendapat itu, pada tahun 325, dalam sebuah konsili (persidangan gerejawi) di Nicea, ditetapkan sebuah patokan bersama untuk menetapkan hari Paskah. Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama sesudah bulan purnama yang jatuh pada atau sesudah tanggal 21 Maret, yaitu tanggal permulaan musim semi. Apabila bulan purnama itu jatuh pada hari Minggu, maka Paskah dirayakan pada hari Minggu berikutnya. Keputusan itu dipegang terus oleh semua Gereja di seluruh dunia hingga kini. Dengan patokan itu, setiap tahun Paskah jatuh antara tanggal 22 Maret dan 25 April.
Telur dan Kelinci Paskah
Telur (dan kelinci) merupakan simbol dari perayaan Paskah di berbagai gereja. Mengapa telur dijadikan suatu simbol dalam perayaan Paskah? Rupa-rupanya, haI ini lahir di Timur Tengah kuno. Orang Mesir dan Persia kuno punya suatu kebiasaan menghias telur yang kemudian menukarkannya dengan temannya. Kebiasaan ini kemudian diikuti oleh orang Kristen di Mesopotamia (daerah Irak-Iran sekarang), yaitu dengan memberikan telur-telur kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Yesus. Telur dipercayai sebagai simbol penciptaan, kesuburan, dan kelahiran baru. Di dalam cangkang telur yang diliputi kegelapan dan terbelenggu ada sebuah kehidupan saat sang induk memecahkan telurnya dan memberi kehidupan baru dan terang pada anaknya. Dulu orang sering merasa takjub karena dari dalam telur tiba-tiba bisa muncul suatu kehidupan baru. Keajaiban yang sama juga terjadi saat Yesus Krisus yang mati di salib bangkit kembali dari kematian pada hari ketiga. Selain telur, Paskah yang dalam bahasa Inggrisnya disebut easter -- konon diambil dari kata Ostara, Eastre, atau Eostre yang merupakan nama Dewi Musim Semi bangsa Anglo-Saxon --juga identik dengan kelinci. Maklum hewan imut ini merupakan simbol Sang Dewi. Kelinci itu sendiri menyimbolkan kesuburan dan kehidupan baru. Kelinci dikenal sebagai binatang yang memiliki banyak anak. Oleh karena sifatnya yang demikian, maka kelinci kemudian dijadikan lambang kehidupan yang berlimpah di dalam Kristus.
Salib dan Lonceng Paskah
Salib adalah symbol dari penyaliban ( pengorbanan), lawan dari kebangkitan. Pada Konsili Nicea Kaisar Constantine mengeluarkan aturan bahwa salib adalah lambang resmi dari Kekristenan. Salib tidak hanya menjadi symbol Paskah melainkan juga lebih luas lagi dipakai oleh Gereja, khususnya gereja Katolik, sebagai symbol iman mereka yang mengingatkan mereka atas kematian Kristus di atas kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.
Sedangkan tradisi lonceng gereja muncul pertama kali dari Perancis atau Italia. Instrumen ini dibunyikan pada hari kamis putih , kamis sebelum paskah, lalu dibiarkan diam. Masa diam (period of silent) ini dimaksudkan sebagai masa merenung. Lonceng ini kemudian berdentang lagi pada hari paskah pada perayaan kemenangan atas maut dimana maut berhasil dikalahkan dan hidup yang baru kembali diraih.
Serba-serbi Paska
  • Crucifixion atau penyaliban merupakan bentuk hukuman terberat yang berlaku pada zaman Tuhan Yesus, di samping bentuk-bentuk hukuman lainnya yang lazim pada waktu itu, seperti: cambuk, penjara dsb. Hukuman salib dijatuhkan pemerintah Romawi kepada penjahat-penjahat besar yang telah mengganggu stabilitas wilayah kekuasaan Roma.
  • Eli, Eli, lama sabakhtani (bahasa Aram), artinya “Allahku, Allahku,mengapa Engkau meninggalkan aku?” Ini merupakan salah satu ucapan Yesus dikayu salib. Ucapan ini dapat dimengerti dalam terang ajaran Perjanjian Baru mengenai pendamaian. Di sini kita dapat melihat bagaimana Yesus menyamakan diri-Nya dengan manusia berdosa (bnd. Flp. 2:8). Dalam posisi yang demikian,maka ada suatu keterpisahan antara Allah dan manusia karena dosa. Dosa tidak lain adalah meninggalkan Allah. Oleh karena itu, akibat dosa yang paling hebat adalah ditinggalkan oleh Allah. Dan ketika Ia berteriak demikian, itu adalah karena kita!Jadi, ucapan tersebut bukanlah ekspresi perasaan kemanusiaan Yesus yang tengah menderita disalib, karena tokh Ia sudah pernah mengalami semua bentuk penderitaan dan kepedihan manusiawi yang paling berat dan itu tidak membuat-Nya mengaduh. Ucapan tersebut bukan pula ekspresi kekecewaan Yesus yang mengharap Allah akan menghadirkan dunia baru, karena bukan itu tujuan-Nya datang ke dunia. Bukan pula sekadar mengulangi Mzm 22:2 sebagai suatu latihan kesalehan. Teriakan itu diucapkan seolah suatu pertanda; pertanda akan bahaya dosa dan akibatnya, yakni ditinggalkan Allah.
  • Getsemani (bahasa Aramnya adalah gat semen = perasan minyak) adalah nama sebuah bukit, tempat di mana Yesus berdoa dalam suatu pergumulan yang berat. Letaknya di timur Yerusalem, seberang lembah Kidron dekat Bukit Zaitun (Mat.26:30). Getsemani adalah tempat yang disenangi Yesus dan murid-murid-Nya sebagai peristirahatan, dan kemudian menjadi panggung kesengsaraan, pengkhianatan Yudas,dan penangkapan Yesus (Mrk. 14:35-52). Sikap Kristus di Getsemani (Luk. 22:41) memelopori kebiasaan orang Kristen untuk berlutut bila berdoa, mengingat orang Yahudi biasanya berdoa dengan berdiri dan menengadahkan kedua tangannya ke atas.
  • Golgota (bahasa Aramnya adalah gulgolta = tengkorak) adalah nama sebuah bukit, tempat di mana Yesus disalibkan bersama dua penjahat besar lainnya (lih.Mat. 27:33; Luk. 23:33). Letaknya di luar Yerusalem, tidak jauh dari pintu gerbang kota dan dari jalan besar. Di dekatnya ada satu taman dengan satu kuburan.Tentang nama Golgota, ada 3 kemungkinan yang bisa terjadi: di tempat itu terdapat banyak tengkorak, tempat itu adalah tempat pelaksanaan hukuman mati,atau tempat itu sedikit banyak menyerupai tengkorak. Saat ini, belum diperoleh kepastian tentang tempat yang pasti dari Golgota.
  • Quod scripsi scripsi (bahasa Latin), artinya “Apa yang sudah kutulis,tetap tertulis” (Yoh. 19:22). Kalimat ini dikatakan oleh Pontius Pilatus,ketika ia bersikeras untuk tetap memasang tulisan Iesus Nazarenus RexIudeorum (= INRI), artinya Yesus dari Nazaret Raja orang Yahudi, di ataskayu salib. Biasanya, di atas salib, ditaruh keterangan tentang alasan seseorang disalib.
  • Quo vadis Domine (bahasa Latin), artinya, “Tuan, ke manakah tuan hendakpergi?” Ini adalah sebuah pertanyaan yang sangat terkenal dari Petrus. Konon,ketika Petrus telah ditetapkan untuk dihukum mati oleh Kaisar Nero di Roma, ia melarikan diri ke luar kota Roma. Di luar pintu gerbang kota, Petrus bertemu dengan seorang laki-laki yang hendak memasuki kota. Maka terjadilah percakapan antara Petrus dengan laki-laki itu:Petrus : Tuan, ke manakah tuan hendak pergi? (Bhs. Latin :“Quo VadisDomine”)
    Lelaki : Aku hendak pergi ke Roma untuk disalibkan (kemudian Petrus mengenal bahwa lelaki itu adalah Tuhan Yesus sendiri).
    Petrus : Tuhan, bukankah Engkau hanya sekali saja disalibkan? Lelaki : Aku melihat engkau melarikan diri dari kematian dan Aku hendak menggantikanmu.
    Petrus : Tuhan, aku pergi. Aku akan memenuhi perintah-Mu.
    Lelaki : Jangan takut, karena Aku menyertaimu.
    Kemudian Petrus kembali ke dalam kota dan dengan sukacita menjalani hukuman matinya. Ketika hendak disalibkan, ia meminta untuk disalibkan dengan kaki keatas dan kepala ke bawah. Petrus mengatakan bahwa ia tidak layak disalibkan seperti Tuhannya.
  • Yudas Iskariot tercatat dalam keempat Injil sebagai murid Yesus yang mengkhianati-Nya. Banyak orang yang bertanya mengapa Yudas Iskariot sampai mengkhianati Gurunya. Sebenarnya, Yudas Iskariot itu bukanlah orang yang biasa. Ia bukanlah nelayan seperti Petrus dan beberapa murid lainnya. Iskariot adalah nama sebuah kelompok nasionalis orang yahudi yang paling fanatik, yang bermusuhan dengan pemerintah Romawi. Kata “iskariot” itu berasal dari kata sikarios (Lat), yang artinya pisau belati. Jadi, dapat dikatakan bahwa Yudas Iskariot tadinya adalah bagian dari orang-orang yang mengangkat pedang terhadap penguasa Romawi.Dari latar belakang yang demikian, sebenarnya kita dapat mengetahui pandangan ideologi yang dianutnya, yakni bahwa ia memiliki pengharapan mesianis politik.Yudas berharap agar Yesus dapat menjadi mesias secara politik yang mengangkat pedang terhadap pemerintah Romawi.



***Diambil Dari Berbagai Sumber

Jumat, 14 Maret 2008

Ayat-ayat cinta

Kenapa aku tidak bisa meraih mesirku??
Apakah karena kami berbeda??
Apakah keyakinan dariTuhan
Menghalangi kesucian cinta??


Deretan kata-kata di atas adalah penggalan ungkapan hati Maria (Carissa Putri) dalam film Ayat-Ayat Cinta, film yang diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama karangan Habiburrachman El Shira. Maria dalam film ini diceritakan sebagai seorang yang sering menuangkan perasaannya kedalam sebuah diary. Saya sangat menyukai tulisan2nya dan sepenggal tulisan diatas adalah yang paling menyentuh bagi saya, rasa2nya sangat mengena. Gadis Kristen ini diceritakan menaruh cinta kepada tetangga satu flatnya Fahri (Fedi Nuril) seorang mahasiswa islam asal Indonesia yang mengambil masternya di Al Ahzar. Fahri adalah seorang laki-laki yang sangat taat dan belum pernah memiliki hubungan khusus dengan perempuan.
Di Mesir Fahri kemudian mulai dekat dengan beberapa perempuan. Maria adalah salah satunya. Maria adalah gadis yang baik hati dan juga pintar. Jika mengalami kesulitan dengan komputernya, Maria adalah tempat Fahri meminta pertolongan. Lalu ada Nurul (Melanie Putria), teman sekampus Fahri yang juga berasal dari Indonesia. Selain itu ada juga Nora (Zaskia Mecca) tetangga Fahri maupun Maria yang selalu disika pamannya. Perempuan terakhir adalah Aisha (Rianti Cartwright) gadis yang dijumpainya dalam sebuah bus kota secara tidak sengaja.
Dari keempat perempuan ini ternyata Fahri menaruh hati kepada Aisha yang kemudian dnikahinya tanpa lebih dahulu pacaran.
Film drama asuhan sutradara Hanung Bramantyo ini kemudian berlanjut dengan kehidupan pernikahan Fahri dan Aisha dan kemudian kehidupan poligami mereka dengan Maria yang terpaksa dilakukan Fahri atas desakan Aisha.
Ada banyak hal yang bisa dipetik dari Ayat-Ayat Cinta. Bagimana cinta bisa memberi banyak perubahan, bagaimana orang2 kristen dan Islam bisa hidup saling berdampingan, bagimana kehidupan poligami sangat tidak menyenangkan and many more...Untuk kualitas, buat saya biasalah, tak seperti yang terlalu dihebohkan banyak orang, menonton ayat-ayat cinta gak beda jauh dengan nonton sinetron indonesia.
Buat saya sendiri, yang saya sukai dari film ini justru tulisan2 diary Maria, so sweet...!!!Tetapi untuk membuktikan sendiri keheboan diluar tentang film ini, gak ada salahnya film ini dijadikan pilihan tontonan :)

Kamis, 06 Maret 2008

Larasati

Kalau mati, dengan berani
Kalau hidup dengan berani.
Kalau Keberanian tidak ada, itulah sebabnya
Setiap bangsa asing bisa jajah kita.
- Pramoedya Ananta Toer - dalam Larasati

Novel-novel pramoedya memang selalu memberikan motivasi selain juga membuka wawasan dan cakrawala berpikir pembaca (saya). Seperti kata-katanya di atas yang tertuang dalam salah satu roman khususnya buat kaum perempuan, Larasati.
Dari Judulnya kita tau, bahwa roman ini bercerita tentang seorang perempuan.
Disampul buku tergambar seorang perempuan cantik memakai baju dan selendang merah dengan latar stasiun kereta api. Perempuan ini bernama Larasati, seorang aktris panggung dan bintang film yang sangat cantik. Roman ini mengkisahkan perjalanan Larasati dari pedalaman (Yogyakarta) ke daerah pendudukan (Jakarta).
Larasati hidup pada masa Revolusi yang keras, ketika pemerintahan Hindia Belanda yang dengan bantuan Tentara sekutu (negeri-negeri barat) kembali ke Indonesia seusai perang dunia kedua. Pertempuran dan bunyi peluru antara kaum revolusioner dan NICA (Nederlands-Indies Civil Administration) menjadi ciri masa ini.
Hidup pada masa Revolusi ini membuat Ara, panggilan Larasati, tidak hanya cantik tetapi juga berani.
Bukan main Lasmidjah. Punya anak begitu cantik. Begitu molek. Berani!” komentar seorang nenek tetangga Lasmidjah, ibu Larasati.
Dengan keberaniannya, Larasati juga pernah ikut bertempur melawan NICA bersama para pejuang muda. Pengalamannya Ikut bertempur bersama para pemuda ini dan menyaksikan banyaknya korban-korban yang tewas, kemudian menjadikan Larasati sosok yang semakin berani, tegar dan penuh dendam terhadap musuh tanah air, musuh revolusi.
“Kau tidak takut lagi, bukan? Tak perlu takut. Kau harus mendendam. Kita memerlukan dendam.” kata seorang pemuda pejuang kepada Ara, kata-kata yang semakin membangkitkan semangat Ara untuk berjuang membantu Revolusi dengan caranya sendiri.
Walau tidak bisa disandingkan dengan Bumi Manusia, roman Pramoedya yang lain dari Tertralogi buru, tetapi membaca buku Larasati ini membuat pembaca seperti dihadapkan langsung dengan situasi revolusi saat itu dan juga mengenal sejarah dengan cara yang berbeda dan menarik.
Satu lagi karya Pramoedya yang sangat layak dimiliki.

Senin, 03 Maret 2008

Habis Makan Besar Nich...

Holla Dunia..
Kemarin kita habis pesta besar di mess.Mami Kotce,mami kita di mess ultah ke 40.
Mami satu ini emang awet muda, biar sudah menginjak usia40,tetapi kelihatannya masih30an.
Mami emang orangnya ceria, gaul, jadi kegembiraan yang selalu terpancar dari wajahnya mengaburi usia usia yang sesungguhnya, padahal anaknya mami udah kuliah lho semester 4, tapi mereka lebih terlihat sebagai anak sulung dan anak bungsu (wah bisa-bisa mami gede rasa nih...:))
Persiapan pestanya bisa dibilang ekspres, gimana enggak yang turun tangan adalah mami sendiri yang cekatan begitu dibantu sama ka Lili yang tak kalah gesitnya :)
Saya sendiri sama Pipin anaknya mami kebagian jatah ngiris2 buah untuk dibuatkan rujak natsepa, sedangkan mas Agung,om Anton, dan agus bagian bakar ikan.Acara memasak ini juga seru dengan tawa dan canda, karena selain banyolan yang menemani kita kerja, musik juga terus berdendang diselingi mami dan om anton yang sesekali joget (katanya sih buat pemanasan)
Jam seblas semua makanan udah siap dihidangkan di atas meja. Kursi semua sudah terjejer rapi di taman dan sepanjang koridor kamar mami dan kamar saya, spiker2 juga sudah berdiri tegap di taman. kami pun kemudian mulai mandi dan menyiapkan diri buat pesta. Saat waktu menunjukkan jam stengah 12 siang, tamu-tamu mulai berdatangan dan yup...jam 12 siang ketika akan makan siang hujan lebat turun dan terpaksa semua kursi2 di taman diangkat dan dipindahkan ke koridor begitu juga spiker2nya.


Walau hujan lebat, acara makan (yang utama nih) harus terus berjalan, perut kan susah buat kompromi :)
Ikan bakar dabu-dabu,ayam goreng, sambal goreng dan rujak natsepa siap mengisi ruang-ruang kosong dalam perut. Hasilnya? hampir semua orang kekenyangan sampe ada yang tertidur di kursi. Walau acara jogetnya batal, tetapi acara makan bersama ini sangat-sangat memuaskan (terutama makanannya...:))
Happy B' day Mami...
Enjoy God's Gifts Today...!!!!