Kamis, 12 Maret 2009

Mencari Seorang Sahabat Yang Telah Lama Hilang

Sesuai judul postinganku di atas, saat ini aku memang sedang mencari seorang sahabat. Jangan dikira sahabatku ini adalah seorang yang seumuran denganku. Namanya Pascal, umurnya baru sekitar 12 tahun, anak Minahasa dengan ciri khas anak Minahasa umumnya: putih, hidung mancung, rambut lurus, kesimpulan: ganteng ;-). Pascal adalah sahabat kecilku yang pertama ketika dulu untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Pulau Mangole Kabupaten Kepulauan Sula Propinsi Maluku Utara tahun 2005 silam. Pascal dan keluarganya juga tinggal di Mangole karena kedua orangtuanya bekerja di pulau itu.
Pertemuanku dengan pascal terjadi secara kebetulan di Gereja St.Maria Immaculata Falabisahaya, pusatnya pulau Mangole. Saat itu aku yang berjalan-jalan ke Gereja ngeliat seorang anak tuna wicara sedang berselisih paham dengan teman mainnya. Aku lalu mendekati anak-anak itu dan ternyata anak tuna wicara itu bernama pascal. Sejak itu aku mulai dekat dengan pascal, hampir setiap sore sepulang kerjaku dari kantor, dia yang kadang sendiri ataupun bersama teman-temannya, mendatangi aku di mess tempat tinggalku.
Keakraban kami tidak berlangsung lama. Di suatu sore, Pascal tiba-tiba datang ke messku sendirian. Kebeneran saat itu aku sedang akan pergi bersama teman-temanku, tetapi Pascal sangat memaksa untuk mengajak aku pergi bersamanya. Tetapi karena aku juga ada keperluan dengan teman-temanku, maka aku memberi pengertian kepada Pascal dan berjanji bahwa besok harinya baru aku akan pergi bersama dengannya. Pascal kemudianpun pergi dengan wajah kecewa yang sulit dilukiskan.
Keesokan harinya dan hari-hari selanjutnya Pascal tidak pernah muncul kembali. Setelah aku cek keberadaannya, baru aku ketahui bahwa Pascal dan keluarganya telah pindah ke Minahasa, kampung asal kedua orang tuanya, tepat sehari setelah dia datang ke messku untuk terakhir kalinya itu dan tepat pada hari dimana aku berjanji untuk bertemu kembali dengannya. Wah bukan main perasaan menyesalku waktu itu, karena mungkin hari itu dia sangat ingin mengucap kata pamit, hanya saja itu sangat sulit dia ucapkan. Oya ibu Pascal memang pernah bercerita denganku, tentang rencananya untuk pindah ke Minahasa demi pendidikan Pascal yang lebih baik, karena di Falabisahaya tidak tersedia Sekolah Luar Biasa, jadi selama di sana Pascal sekolah di Sekolah Dasar biasa. Karenanya, kedua orang tua Pascal berencana pindah ke Minahasa agar Pascal bisa dimasukkan ke Sekolah Luar Biasa.
Hingga saat ini aku tidak tau alamat Pascal dimana, orang-orang yang aku temui juga teman-temannya tidak ada yang mengetahui alamatnya di Minahasa. Pascal dimanapun kamu berada sekarang, aku pingin sekali bertemu denganmu dan kita bermain bersama lagi, dan aku pingin minta maap, karena waktu itu aku bener-bener tidak tau bahwa Pascal akan meninggalkan Mangole. Mizz u a lot, my lit’ friend…

Tidak ada komentar: