Rabu, 02 April 2008

Film Fitnah

Beberapa hari ini film Fitnah lagi menghebohkan dunia khususnya masyarakat muslim.
Walaupun bukan seorang muslimah, saya jadi tergelitik juga untuk menonton film tersebut. Setelah tadi surfing di internet, saya kemudian menemukan film Fitnah buatan seorang anggota parlemen Belanda dari Partij voor de Vrijheid bernama Geert Wilders

Film Fitnah ini mengingatkan saya pada kejadian beberapa waktu yang lalu ketika karikatur Nabi Muhammad diedarkan oleh surat kabar Jyllands-Posten, Denmark.
Diawal film ditampilkan gambar Nabi Muhammad dengan bom di kepala dan persis seperti karikatur dalam surat kabar Dermak tersebut.

Film ini dimulai dengan menampilkan rekaman kejadian 11 september silam ketika WTC diledakkan oleh teroris, kemudian rekaman-rekaman omongan beberapa imam yang pada intinya menganjurkan jihad untuk melawan yahudi dan kristen. Di sela-sela omongan beberapa Imam, Geert menampilkan halaman-halaman Quran yang saya sendiri tidak mengerti artinya, tetapi jika dinalarkan mungkin artinya bahwa Quran sepertinya melisensikan tindakan kejahatan yang dilakukan teroris.

Walaupun tidak begitu memahami islam dan hanya berbekal mengetahui islam sedikit-sdikit hasil berhubungan erat dengan orang-orang muslim, saya berpendapat film ini emang asli Fitnah. Mana ada sich agama dan kitab suci yang menghalalkan pembunuhan kepada sesama? Lagian kita tidak tahu konteks sebuah ayat atau ucapan seorang imam yang diputar dalam film tersebut. Teroris ya teroris saja, gak bisa dong dikatakan bahwa teroris itu islam dan islam itu melisensi pembunuhan yang dilakukan para teroris. Memang sich tidak bisa dipungkiri bahwa pada beberapa kejadian pengeboman yang dilakukan para teroris seperti di bom Bali, para pelaku mengatasnamakan jihad untuk menghalalkan tindakan kejahatannya, padahal apa betul islam menganjurkan jihad seperti itu?sekali lagi walau tidak begitu mengerti islam, tetapi menurut saya film ini cuma sekedar membuat sensasi atas dasar ketidaksukaan tehadap islam tanpa mengenal betul agama tersebut.

Buat kita di Indonesia yang masyarakatnya majemuk, saya rasa kita tidak perlu terpancing dengan film ini. Ini kita jadikan introspeksi terhadap diri kita saja, intinya kita semua punya satu Allah dan mana mngkin ada agama yang menghalalkan pembunuhan, semua hanya oknum yang mengatasnamakan agama. Dengan bereaksi anarkis terhadap film ini malah akan menimbulkan imej buruk terhadap kita.

Tidak ada komentar: