Selasa, 08 Januari 2008

Anda Mempunyai Dua Plihan

Kiriman dari seorang teman

Jerry adalah seorang manager di sebuah restoran.Ia selalu merasa senang.
Apabila seseorang menanyakan keadaannya, ia selalu menjawab, ‘ Jika saja saya lebih baik, saya ingin punya saudara kembar’. Disaat Jerry pindah kerja, banyak pelayan di restorannya berhenti dari pekerjaan mereka agar supaya meraka bisa mengikuti dia dari restoran satu ke restoran yang lain. Mengapa ? Karena Jerry adalah seorang pemberi semangat yang alami. Jika ada seorang pegawai mengalami hari yang buruk, Jerry selalu ada dan mengatakan pada mereka untuk melihat sisi positif dari situasi yang ada.
Melihat cara tersebut, membuat saya ingin tahu. Hingga suatu hari saya datang kepadanya dan bertanya.
‘ Saya tidak mengerti !’ Tidak seorang pun bisa menjadi seorang yang positif setiap saat.
Bagaimana kau melakukannya ?
Jerry menjawab, ‘ Setiap pagi saya bangun dan berkata pada diri saya sendiri, saya punya 2 pilihan hari ini. Saya bisa memilih untuk berada di mood yang baik atau saya bisa memilih untuk berada di mood yang tidak baik.
Saya selalu memilih mood yang baik.
Setiap saat sesuatu yang buruk bisa saja terjadi. Saya bisa memilih unuk menjadi korban atau saya bisa memilih untuk belajar dari itu.
Setiap saat seseorang datang kepada saya dan mengeluh, saya bisa memilih untuk menerima pengeluhan mereka, atau saya bisa menunjukkan sisi positif dari kehidupan. Saya selalu memilih sisi positif dari kehidupan.Tapi tidak semudah itu’, Protes saya
‘ Ya, benar ‘, kata Jerry
Hidup selalu dihadapkan pada pilihan. Ketika anda memisahkan semua sampah/keadaan yang ada, semua situasi adalah pilihan.
Anda memilih bagaimana anda bereaksi terhadap situasi yang ada.
Anda memilih bagaimana orang lain akan mempengaruhi mood anda.
Anda memilih berada di mood yang baik atau tidak.
Adalah merupakan pilihan anda, bagaimana menghidupi kehidupan anda.

Selang beberapa tahun, saya mendengar Jerry secara tidak sengaja melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan pada bisnis restoran. Ia membiarkan pintu belakang restorannya terbuka. Apa yang terjadi ? Di pagi hari ia dirampok oleh 3 orang bersenjata. Apa yang mereka inginkan ?
Ketika Jerry berusaha membuka kotak penyimpanan, tangannya gemetaran karena gugup sehingga ia salah menekan kombinasi angka. Perampoknya panik dan menembaknya. Untunglah Jerry cepat ditemukan dan segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah dioperasi selama 18 jam dan berminggu-minggu berada dalam perawatan intensif, Jerry keluar dari rumah sakit dengan bekas peluru yang berada di badannya.

Enam bulan kemudian setelah kecelakaan itu, saya melihat Jerry. Dan ketika saya bertanya kepadanya, dia menjawab, ‘ Jika saja saya lebih baik, saya ingin punya saudara kembar. Ingin lihat luka saya??
Saya menolak untuk melihatnya.
Lalu saya bertanya kepadanya tentang apa yang terlintas di kepalanya ketika perampokan itu terjadi.
Hal pertama yang terlintas di kepala saya adalah, ‘Saya seharusnya mengunci pintu belakang’ katanya. Saya berada di lantai sesudah mereka menembak saya. Saya ingat bahwa saya ada 2 pilihan. Saya bisa memilih untuk hidup atau mati. Dan saya memilih hidup.
‘ Apakah anda tidak takut?, tanya saya.
Jerry melanjutkan, ‘tim paramedisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa saya akan baik-baik saja. Tapi ketika saya dibawa ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah dari para dokter dan perawat, saya menjadi sangat takut. Dimata mereka, saya membaca ‘ orang ini akan mati ‘. Saya tahu saya harus ambil tindakan.
‘ Apa yang kamu lakukan ‘, Saya bertanya.
‘ Ummmm,…ada perawat yang berbadan besar yang meneriakkan pertanyaan kepada saya’, kata Jerry
‘ Ia bertanya apakah saya alergi terhadap sesuatu, apa saja.
‘ Ya ‘, saya jawab.
Para dokter dan perawat itu berhenti bekerja dan menunggu jawaban saya. Saya menahan napas dan berteriak, “ Peluru “. Mereka tertawa. Sementara mereka tertawa, saya berkata kepada mereka, ‘ Saya memilih hidup, jadi tolong operasi saya seperti saya masih hidup, bukan mati.
Jerry tetap hidup berkat keahlian dokter-dokternya dan juga karena sikap dan tidakannya yang hebat.

Saya belajar darinya bahwa setiap hari anda mempunyai pilihan. Apakah anda mau menikmati hidup atau malah membencinya. Satu hal yang penting bahwa itu adalah pilihan anda. Tidak ada seorang pun yang dapat mengontrol atau mengambilnya dari anda. Adalah sikapmu dan tindakanmu bila anda bisa mengatasinya, dan semua yang ada dalam hidup akan menjadi lebih mudah.

Senin, 07 Januari 2008

My Christmas

Natal baru saja berlalu dan tak terasa sekarang kita telah memasuki tahun 2008. Walaupun telah berlalu tetapi kenangan natal masih sangat hangat (panas?) dalam ingatan.
Tahun ini saya mendapat jatah merayakan Natal di Paroki St.Maria Immaculata Falabisahaya Maluku utara. Sebelumnya saya mempunyai beberapa pilihan tempat merayakan Natal, namun kemudian dengan beberapa pertimbangan saya putuskan untuk merayakan Natal di tempat tersebut.
Kegembiraan perayaan itu sudah terasa sejak beberapa hari sebelum tanggal 25 Desember. Dimulai dengan kerja bakti bersama membersihkan dan menghiasi Gereja. Sebelumnya Dewan paroki dan kaum muda mengadakan rapat bersama untuk pembagian tugas dalam rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru. Kaum muda mendapat tugas dekorasi Gereja dan Pastoral, mengurus derma selama Misa Natal dan Tahun Baru serta mengurus acara sinterklass.
Acara Sinterklass dilaksanakan pada tanggal 23 Desember pada jam 15.00 WIT. Dalam hal ini sinterklass tidak menyediakan hadiah bagi anak-anak tetapi hanya memberikan jasanya untuk mengantarkan hadiah yang disiapkan orang tua bagi anak-anaknya. Tentu saja ini menjadi rahasia antara sinterklass dan para orang tua, dalam benak si anak tentu sinterklass-lah yang menyiapkan hadiah untuknya.
Acara Sinterklass ini benar-benar heboh, teman saya Hery yang menjadi Sinterklasss didandani mirip sinterklass (tetapi kok kurus ya), dan datang ke rumah-rumah memberikan hadiah kepada anak-anak. Walaupun hujan bulan desember sedikit menghambat, tetapi acara sinterklass ini sudah cukup memberikan kesan yang luar biasa untuk anak-anak.
Malam Natal tanggal 24 Desember misa diadakan pada jam 20.00 WIT. Perayaan ini cukup membuat saya terharu dan tidak sadar mengeluarkan air mata. Sudah sejak tahun 1999 saya belum pernah lagi meleawati perayaan Natal di kampung halaman saya.
Misa Natal tanggal 25 Desember berlangsung sangat meriah, mulai dari koor dan liturgy benar-benar beda dari hari-hari biasanya. Setelah misa umat beramai-ramai pergi ke pastoran dan berjabat tangan serta kemudian ngobrol dengan bapak pastor dan para suster. Saya dan teman-teman orang muda juga tidak lupa untuk menyempatkan diri berfoto di depan kandang Natal. Setelah itu kami kemudian tour dari rumah ke rumah menyampaikan salam damai Natal.
Tanggal 26 Desember misa Natal kedua dimulai pada jam 20.00 WIT karena pada pagi dan siang hari Pastur harus melayani umat di stasi terdekat, sedangkan Pastor pembantu melayani umat di pulau Taliabu sejak tanggal 20 Desember.
Setelah Misa kemudian diadakan resepsi makan bersama seluruh umat di pastoran. Baik makanan atau minuman dibawah oleh umat dari rumah masing-masing. Ada yang membawa nasi, daging, sayur, ubi, pisang dan sebagainya. Malam ini adalah malam puncak perayaan Natal, semua umat bergembira ria bersama pastor dan para suster.
Walaupun sederhana, tetapi acara ini benar-benar mengeratkan persaudaraan antar umat Kristus. Sehingga walauapun Natal telah berlalu tetapi kedamaian dan kesan-kesan Natal masih sangat hangat di hati seluruh umat.