Natal baru saja berlalu dan tak terasa sekarang kita telah memasuki tahun 2008. Walaupun telah berlalu tetapi kenangan natal masih sangat hangat (panas?) dalam ingatan.
Tahun ini saya mendapat jatah merayakan Natal di Paroki St.Maria Immaculata Falabisahaya Maluku utara. Sebelumnya saya mempunyai beberapa pilihan tempat merayakan Natal, namun kemudian dengan beberapa pertimbangan saya putuskan untuk merayakan Natal di tempat tersebut.
Kegembiraan perayaan itu sudah terasa sejak beberapa hari sebelum tanggal 25 Desember. Dimulai dengan kerja bakti bersama membersihkan dan menghiasi Gereja. Sebelumnya Dewan paroki dan kaum muda mengadakan rapat bersama untuk pembagian tugas dalam rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru. Kaum muda mendapat tugas dekorasi Gereja dan Pastoral, mengurus derma selama Misa Natal dan Tahun Baru serta mengurus acara sinterklass.
Acara Sinterklass dilaksanakan pada tanggal 23 Desember pada jam 15.00 WIT. Dalam hal ini sinterklass tidak menyediakan hadiah bagi anak-anak tetapi hanya memberikan jasanya untuk mengantarkan hadiah yang disiapkan orang tua bagi anak-anaknya. Tentu saja ini menjadi rahasia antara sinterklass dan para orang tua, dalam benak si anak tentu sinterklass-lah yang menyiapkan hadiah untuknya.
Acara Sinterklass ini benar-benar heboh, teman saya Hery yang menjadi Sinterklasss didandani mirip sinterklass (tetapi kok kurus ya), dan datang ke rumah-rumah memberikan hadiah kepada anak-anak. Walaupun hujan bulan desember sedikit menghambat, tetapi acara sinterklass ini sudah cukup memberikan kesan yang luar biasa untuk anak-anak.
Malam Natal tanggal 24 Desember misa diadakan pada jam 20.00 WIT. Perayaan ini cukup membuat saya terharu dan tidak sadar mengeluarkan air mata. Sudah sejak tahun 1999 saya belum pernah lagi meleawati perayaan Natal di kampung halaman saya.
Misa Natal tanggal 25 Desember berlangsung sangat meriah, mulai dari koor dan liturgy benar-benar beda dari hari-hari biasanya. Setelah misa umat beramai-ramai pergi ke pastoran dan berjabat tangan serta kemudian ngobrol dengan bapak pastor dan para suster. Saya dan teman-teman orang muda juga tidak lupa untuk menyempatkan diri berfoto di depan kandang Natal. Setelah itu kami kemudian tour dari rumah ke rumah menyampaikan salam damai Natal.
Tanggal 26 Desember misa Natal kedua dimulai pada jam 20.00 WIT karena pada pagi dan siang hari Pastur harus melayani umat di stasi terdekat, sedangkan Pastor pembantu melayani umat di pulau Taliabu sejak tanggal 20 Desember.
Setelah Misa kemudian diadakan resepsi makan bersama seluruh umat di pastoran. Baik makanan atau minuman dibawah oleh umat dari rumah masing-masing. Ada yang membawa nasi, daging, sayur, ubi, pisang dan sebagainya. Malam ini adalah malam puncak perayaan Natal, semua umat bergembira ria bersama pastor dan para suster.
Walaupun sederhana, tetapi acara ini benar-benar mengeratkan persaudaraan antar umat Kristus. Sehingga walauapun Natal telah berlalu tetapi kedamaian dan kesan-kesan Natal masih sangat hangat di hati seluruh umat.
Tahun ini saya mendapat jatah merayakan Natal di Paroki St.Maria Immaculata Falabisahaya Maluku utara. Sebelumnya saya mempunyai beberapa pilihan tempat merayakan Natal, namun kemudian dengan beberapa pertimbangan saya putuskan untuk merayakan Natal di tempat tersebut.
Kegembiraan perayaan itu sudah terasa sejak beberapa hari sebelum tanggal 25 Desember. Dimulai dengan kerja bakti bersama membersihkan dan menghiasi Gereja. Sebelumnya Dewan paroki dan kaum muda mengadakan rapat bersama untuk pembagian tugas dalam rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru. Kaum muda mendapat tugas dekorasi Gereja dan Pastoral, mengurus derma selama Misa Natal dan Tahun Baru serta mengurus acara sinterklass.
Acara Sinterklass dilaksanakan pada tanggal 23 Desember pada jam 15.00 WIT. Dalam hal ini sinterklass tidak menyediakan hadiah bagi anak-anak tetapi hanya memberikan jasanya untuk mengantarkan hadiah yang disiapkan orang tua bagi anak-anaknya. Tentu saja ini menjadi rahasia antara sinterklass dan para orang tua, dalam benak si anak tentu sinterklass-lah yang menyiapkan hadiah untuknya.
Acara Sinterklass ini benar-benar heboh, teman saya Hery yang menjadi Sinterklasss didandani mirip sinterklass (tetapi kok kurus ya), dan datang ke rumah-rumah memberikan hadiah kepada anak-anak. Walaupun hujan bulan desember sedikit menghambat, tetapi acara sinterklass ini sudah cukup memberikan kesan yang luar biasa untuk anak-anak.
Malam Natal tanggal 24 Desember misa diadakan pada jam 20.00 WIT. Perayaan ini cukup membuat saya terharu dan tidak sadar mengeluarkan air mata. Sudah sejak tahun 1999 saya belum pernah lagi meleawati perayaan Natal di kampung halaman saya.
Misa Natal tanggal 25 Desember berlangsung sangat meriah, mulai dari koor dan liturgy benar-benar beda dari hari-hari biasanya. Setelah misa umat beramai-ramai pergi ke pastoran dan berjabat tangan serta kemudian ngobrol dengan bapak pastor dan para suster. Saya dan teman-teman orang muda juga tidak lupa untuk menyempatkan diri berfoto di depan kandang Natal. Setelah itu kami kemudian tour dari rumah ke rumah menyampaikan salam damai Natal.
Tanggal 26 Desember misa Natal kedua dimulai pada jam 20.00 WIT karena pada pagi dan siang hari Pastur harus melayani umat di stasi terdekat, sedangkan Pastor pembantu melayani umat di pulau Taliabu sejak tanggal 20 Desember.
Setelah Misa kemudian diadakan resepsi makan bersama seluruh umat di pastoran. Baik makanan atau minuman dibawah oleh umat dari rumah masing-masing. Ada yang membawa nasi, daging, sayur, ubi, pisang dan sebagainya. Malam ini adalah malam puncak perayaan Natal, semua umat bergembira ria bersama pastor dan para suster.
Walaupun sederhana, tetapi acara ini benar-benar mengeratkan persaudaraan antar umat Kristus. Sehingga walauapun Natal telah berlalu tetapi kedamaian dan kesan-kesan Natal masih sangat hangat di hati seluruh umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar