Tanaman Mahkota Dewa pasti sudah tidak asing lagi diantara telinga kita. Tanaman yang berasal dari Papua ini, memang banyak digunakan untuk pengobatan herbal. Saya sendiri saat ini adalah salah seorang pengkonsumsi teh Mahkota Dewa hasil racikan sendiri. Walaupun bukan sedang mengidap suatu penyakit, meminum Mahkota Dewa bisa menjaga kesegaran dan kesehatan tubuh, apalagi meminum teh Mahkota dewa bisa menimbulkan efek mengantuk, sehingga sangat pas jika diminum malam hari sebelum tidur.
Mahkota dewa yang mempunyai nama latin Phaleria macrocarpa, saat ini memang banyak dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit seperti alergi, flu, diabetes, darah tinggi hingga kanker. Sebuah penelitian dr Regina Sumastuti dari Jurusan Farmakologi UGM, Mahkota Dewa ternyata mengandung senyawa kimia seperti saponin, flafonoid dan beberapa senyawa lainnya yang mempunyai efek antihistamin. Sehingga dapat dipercaya bahwa tanaman ini mampu mengobati alergi. Sementara itu, hingga saat ini belum ada penelitian khusus mengenai kandungan lain dari mahkota dewa sehingga dapat mengobati kanker. Walaupun demikian, ada begitu banyak pengalaman dari berbagai kalangan yang mengalami kesembuhan setelah mengkonsumsi teh racikan ataupun jamu mahkota dewa.
Memelihara mahkota dewa bukanlah suatu hal yang sulit. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat 10-1000 m dpl dan berkembang biak dengan menggunakan biji. Tinggi bisa mencapai 5 meter dan pada usia 1 tahun sudah mulai dapat dipanen. Tanaman berbuah sepanjang musim, dengan bunga berwarna putih. Buah muda berwarna hijau sedangkan jika telah masak berwarna merah menyala seperti apel dengan kulit buah yang licin.
Jika akan diracik menjadi teh, buah mahkota dewa yang sudah tua, dicuci bersih kemudian diiris kulit buah dan dagingnya lalu dikeringkan. Saat mengiris buah, kita perlu berhati-hati agar tidak mengenai bijinya karena biji mahkota dewa ternyata mengandung racun yang jika terminum bisa mengakibatkan mual dan muntah-muntah.
Untuk mengkonsumsinya, ambil 5-7 irisan mahkota dewa yang telah kering kemudian diseduh dengan dengan air panas dan diminum sebelum tidur. Ramuan mahkota dewa ini, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil, karena bisa memacu kerja otot rahim sehingga mengakibatkan keguguran
Mahkota dewa yang mempunyai nama latin Phaleria macrocarpa, saat ini memang banyak dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit seperti alergi, flu, diabetes, darah tinggi hingga kanker. Sebuah penelitian dr Regina Sumastuti dari Jurusan Farmakologi UGM, Mahkota Dewa ternyata mengandung senyawa kimia seperti saponin, flafonoid dan beberapa senyawa lainnya yang mempunyai efek antihistamin. Sehingga dapat dipercaya bahwa tanaman ini mampu mengobati alergi. Sementara itu, hingga saat ini belum ada penelitian khusus mengenai kandungan lain dari mahkota dewa sehingga dapat mengobati kanker. Walaupun demikian, ada begitu banyak pengalaman dari berbagai kalangan yang mengalami kesembuhan setelah mengkonsumsi teh racikan ataupun jamu mahkota dewa.
Memelihara mahkota dewa bukanlah suatu hal yang sulit. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian tempat 10-1000 m dpl dan berkembang biak dengan menggunakan biji. Tinggi bisa mencapai 5 meter dan pada usia 1 tahun sudah mulai dapat dipanen. Tanaman berbuah sepanjang musim, dengan bunga berwarna putih. Buah muda berwarna hijau sedangkan jika telah masak berwarna merah menyala seperti apel dengan kulit buah yang licin.
Jika akan diracik menjadi teh, buah mahkota dewa yang sudah tua, dicuci bersih kemudian diiris kulit buah dan dagingnya lalu dikeringkan. Saat mengiris buah, kita perlu berhati-hati agar tidak mengenai bijinya karena biji mahkota dewa ternyata mengandung racun yang jika terminum bisa mengakibatkan mual dan muntah-muntah.
Untuk mengkonsumsinya, ambil 5-7 irisan mahkota dewa yang telah kering kemudian diseduh dengan dengan air panas dan diminum sebelum tidur. Ramuan mahkota dewa ini, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil, karena bisa memacu kerja otot rahim sehingga mengakibatkan keguguran