Pada bulan November 2006 yang lalu, Mudika st.Alberthus Magnus Falabisahaya Maluku Utara mengadakan kegiatan Pelatihan kepemimpinan liturgis untuk mudika paroki induk st Maria Immaculata Falabisahaya.
Acara ini diselenggarakan oleh seksie liturgis Mudika st.Alberthus Magnus sebagai salah satu program tahunan mudika. Latar belakang penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai suatu bentuk kepedulian mudika terhadap kaum muda katholik dewasa ini yang gak tau bagaimana memimpin sebuah ibadah sabda, padahalkan kita sebagai generasi muda katholik nich,harusnya bisa jadi teladan bagi sesama (do…)
Saya sendiri juga masih sangat terpatah2 kalo mimpin ibadah, kalah jauh sama anak2 seksi liturgy, beda banget sama teman2 kita dari gereja protestan,yang rata2 pintar mimpin ibadah. Makanya senang banget waktu seksie liturgy ngadain ini kegiatan.
Kegiatan pelatihan kepemimpinan liturgis ini dimulai pada jam sebelas siang, setelah misa hari minggu dan bertempat di taman gua Maria.
Rangakain kegiatan dibagi dalam 2 sesi, yakni sesi pertama yang dibawakan oleh Pastor kepala yakni bpk Pastor Anton Kewole Lerek, Pr dan sesi kedua dibawakan oleh pastor Thomas Ratuanak, Pr. Pada sesi pertama kami diajarkan apa makna liturgy sabda yang sesungguhnya dan bagaimana tata acara dalam sebuah liturgy sabda.
Jam 14.00 ada jeda istirahat untuk makan siang. Wah makan siang sepertinya menjadi acara yang ditunggu-tungu nich, teman2 mudika menjadi sangat bersemangat, apalagi makanan yang disiapkan ibu2 WKRI sangat menggugah selera. Ada ikan bakar dabu-dabu, kasbi rebus, pisang rebus, ikan woku, ehm…ehmm…enak…
Setelah makan siang, kami masing-masing diberi waktu 30 menit untuk menyusun sebuah tata acara liturgy sabda, kan pokok-pokoknya tadi udah dijelaskan sama Pastor Anton. Setiap orang boleh mengambil tempat dimana saja yang penting masih dalam lingkungan gereja. Saya sendiri memilih di dalam gereja, suasananyakan tenang. Oya masing-masing peserta diberikan selembar kecil kertas tema,jadi semua orang menyusun liturgy sabda dengan tema yang berbeda (wah..gak bisa liat kiri kanan nich ).
Setelah 30 menit diberikan waktu untuk menyusun liturgy, kami kemudian dikumpulkan kembali dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan Pastor, disini waktunya kita bertanya jika kita menemukan kendala dalam menyusun liturgy kita.
jam 15.30, sesi pertama selesai dan snack lagi nich…(makan terus ya.. ).jam 15.45, kami memasuki sesi kedua yang dibawakan oleh bapak pastor Thomas. Kalo pada sesi pertama mudika diajarkan bagaimana tata acara dalam sebuah liturgy sabda, nah pada sesi kedua ini, Pastor lebih menekankan bagaimana sikap rohani dan tubuh/badan kita ketika kita memimpin ataupun ketika kita mengikuti sebuah liturgy sabda. Ya bagaimana hati kita, bagaimana sikap badan kita, bagaimana cara kita berpakaian, de el el. Pokoknya komplit plit plit…
Puncak sesi ini, kita kemudian diminta mempraktekkan didepan semua peserta bagaimana memimpin sebuah ibadah sabda. Karena mepetnya waktu, gak semua peserta mempraktekkannnya, hanya empat orang yang mempunyai kesempatan yakni Veronika, Elo,Yonas dan Paske. Menurut pastor Thomas udah lumayan tuh..hanya saja perlu dibenahin lagi terutama mengenai sikap badan dan kesesuaian dengan tema.
Wah…keren kan, sepertinya seksi liturgy berhasil nich program kerjanya…
Pada jam 18.15 sesi kedua selesai dan Pastor Antonpun menutup kegiatan ini dengan memberikan kesan-kesan dan berkat penutup. Oya kesan pastor Anton juga sama dengan Pastor Thomas, mudika hanya disuruh lebih mempersiapkan diri saja sebelum memimpin sebuah liturgy sabda.
Mudika Falabisahaya bersama Pator
Ok..sukses deh buat seksi liturgy dengan program-programnya yang lain, rencananya mereka juga akan mengadakan latihan berkotbah..wah..keren kan…sukses terus mudika mengabarkan firmanNya....!!!!
2 komentar:
kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kita kaum muda,supaya dapat melatih kita dalam memimpin doa dengan benar. juga mental dan cara hidup kita kedepan, agar lebih baik.Okay
Dangke lai nona..
Posting Komentar